Heran
Tidakkah heran baginda pada sepasang sayap jelita? Ia terbang melintasi langit batas yang baginda tanamkan padanya. Ia melindungi dunia dengan sayapnya dan ialah yang membuka pintu bagi jutaan jelita lainnya. Justru jelita heran pada baginda yang hanya sibuk menerapkan batasan tidak penting dan bersikap seakan baginda adalah Tuhan semesta padahal Tuhan semesta menciptakan jelita dan baginda setara. Lebih baik dibanding ku panggil kau baginda, mari ku sebut saja kau manusia jika kau memang layak dan sudah memanusiakan manusia. Ketika surgawi belum tentu menjadi milik manusia bagaimana seorang manusia menindas tanpa rasa kemanusiaan? Surgawi memang selalu terlampir, namun dirimu tak membaca lampiran lain perihal dosa bukan?